APLIKASI UTS
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]TUJUAN
- Memahami kegunaan sensor Flame Detector dan MQ-2 dalam kehidupan sehari-hari
- Mengetahui cara kerja Flame Detector terhadap api dan MQ-2 terhadap gas melalui rangkaian
- Melatih keterampilan menggunakan aplikasi proteus.
KOMPONEN
Flame Detector (Flame Sensor)
1. Flame Detector
Gambar 2. Bentuk Flame Detector di Proteus
Flame Detector merupakan salah satu alat instrument berupa sensor yang dapat
mendeteksi nilai intensitas dan frekuensi api dengan panjang gelombang antara 760 nm ~
1100 nm.
Dalam suatu proses pembakaran pada pembangkit listrik tenaga uap, flame detector dapat
mendeteksi hal tersebut dikarenakan oleh komponen-komponen pendukung dari flame
detector. Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan sebesar 60 derajat, dan
beroperasi normal pada suhu 25 – 85 derajat Celcius.
Cara kerja flame detector mampu bekerja dengan baik untuk menangkap nyala api untuk
mencegah kebakaran, yaitu dengan mengidentifikasi atau mendeteksi nyala apiyang
dideteksi oleh keberadaan spectrum cahaya infra red maupun ultraviolet dengan
menggunakan metode optic kemudian hasil pendeteksian itu akan diteruskan ke
Microprosessor yang ada pada unit flame detector akan bekerja untuk membedakan
spectrum cahaya yang terdapat pada api yang terdeteksi tersebut dengan sistem delay
selama 2-3 detik pada detektor ini sehingga mampu mendeteksi sumber kebakaran lebih
dini dan memungkinkan tidak terjadi sumber alarm palsu.
Pada sensor ini menggunakan tranduser yang berupa infrared (IR) sebagai sensing sensor.
Tranduser ini digunakan untuk mendeteksi akan penyerapan cahaya pada panjang
gelombang tertentu, yang memungkinkan alat ini untuk membedakan antara spectrum
cahaya pada api dengan spectrum cahaya lainnya seperti spectrum cahaya lampu, kilatan
petir, welding arc, metal grinding, hot turbine, reactor, dan masih banyak lagi.MQ-2 (MQ-2 GAS SENSOR)
Gambar 3. MQ-2
Gambar 4. Bentuk MQ-2 di Proteus
Sensor MQ-2 adalah sensor yang digunakann untuk mendeteksi konsentrasi gas yang
mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor
gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpotnya. Sensor
ini biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas
yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butane, propane, methane , alcohol, Hydrogen,
smoke.
Spesifikasi sensor pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut:
- Catu daya pemanas : 5V AC/DC
- Catu daya rangkaian : 5VDC
- Range pengukuran :
- 200 - 5000ppm untuk LPG, propane
- 300 - 5000ppm untuk butane
- 5000 - 20000ppm untuk methane
- 300 - 5000ppm untuk Hidrogen
- Luaran : analog (perubahan tegangan)
Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan
keluarannya berupa tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi gas mudah
terbakar dari 300 sampai 10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -20°C
sampai 50°C dan mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V.
Gerbang Or (OR)
Gambar 5. Bentuk Gerbang AND di Proteus
Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY.LED (LED-...)
Gambar 6. LED
Gambar 7. Bentuk L298 di Proteus
Light Emitting Diode atau yang sering disingkat LED merupakan sebuah komponen
elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan maju.
LED terbuat dari bahan semi konduktor yang merupakan keluarga dioda. LED dapat
memancarkan berbagai warna, tergantung dari bahan semikonduktor yang digunakan. LED
juga dapat memancarkan cahaya inframerah yang tak tempat, seperti pada remote TV.
Bentuk dari LED sendiri mirip dengan lampu bohlam. Dengan bentuknya yang kecil,
sehingga dapat dipasangkan dengan mudah ke berbagai perangkat elektronika. Tak seperti
lampu pijar, LED tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Hal tersebut
dikarenakan LED tidak memerlukan pembakaran filamen. Oleh karena itu LED saat ini
banyak digunakan dalam perangkat elektronik, seperti sebagai lampu penerangan pada
LCD TV.
Cara kerja dari LED hampir sama dengan keluarga dioda yang memiliki dua kutub, yaitu
Kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila
dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda ke Katoda. LED sendiri terdiri atas sebuah
chip semikonduktor yang di dopping, sehingga menciptakan junction antara kutub P dan
kutub N. Proses dopping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan impurity
/ ketidakmampuan pada semikonduktor yang murni, sehingga dapat menghasilkan
karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju yaitu dari Anoda
(P) menuju Katoda (N), kelebihan elektron pada N- type material akan berpindah ke wilayah
yang memiliki lubang lebih banyak yaitu pada wilayah bermuatan positif (P- type material).
Saat elektron berjumpa dengan hole akan melepaskan proton dan memancarkan cahaya
monokromatik (satu warna). LED yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini
juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi cahaya.
Dikarenakan teknologi LED yang dapat menghasilkan cahaya tanpa menimbulkan panas,
sehingga banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik. Terdapat juga kelebihan
LED lainnya yaitu tahan lama, tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, dan
hemat listrik serta bentuknya yang kecil. LED sangat popular dalam bidang pencahayaan.
Terutama pada era digital saat ini, media advertising mulai menggunakan teknologi LED.
Salah satunya yaitu Videotron atau Megatron. Bisa juga disebut LED Videotron merupakan
sebuah media advertising digital yang dapat menyampaikan informasi (iklan) dengan
tampilan yang berbeda dengan media advertising konvensional lainnya. Jangkauan
pengelihatan yang dapat dijangkau oleh Videotron jauh lebih canggih dan menarik dengan
tampilan yang lebar dan memiliki jarak pandang maupun sudut pandang yang cukup baik
dari jarak 40 hingga 200 meter. Saat ini kita bisa menemui beberapa Videotron terpampang
di jalan-jalan utama kota besar, di Mall, Bandara,Rumah Sakit menggunakan Modul dengan
3 Type Pixel Pitch : 10 mm, 12.5 mm dan 16 mm. Dengan LED Full Color (RGB)
modul-modul LED disusun menjadi satu kesatuan dalam 1 Kabinet. Dengan penggunaan
Outdoor, Videotron mempunyai Visibility Range antara 15 – 270 meter. Brightness yang
dihasilkan sangat tinggi sehingga mampu menampilkan gambar pada siang hari, karena
Brightness atau kecerahannya bisa mencapai 10,000 Candela.
Speaker
Gambar 8. Speaker
Gambar 9. Bentuk Speaker di Proteus
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Loadspeaker (Pengeras Suara), sebaiknya
kita mengetahui bagaimana suara dapat dihasilkan. Yang dimaksud dengan “Suara”
sebenarnya adalah Frekuensi yang dapat didengar oleh Telinga Manusia yaitu Frekuensi
yang berkisar di antara 20Hz – 20.000Hz. Timbulnya suara dikarenakan adanya fluktuasi
tekanan udara yang disebabkan oleh gerakan atau getaran suatu objek tertentu. Ketika
Objek tersebut bergerak atau bergetar, Obyek tersebut akan mengirimkan Energi Kinetik
untuk partikel udara disekitarnya. Hal ini dapat di-anologi-kan seperti terjadinya gelombang
pada air. Sedangkan yang dimaksud dengan Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi
dalam kurun waktu satu detik. Frekuensi dipengaruhi oleh kecepatan getaran pada objek
yang menimbulkan suara, semakin cepat getarannya makin tinggi pula frekuensinya.
Dalam rangka menerjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker
memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice
Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen
sehingga menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang
bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya.
Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah
secara cepat sehingga terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan
demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada Cone Speaker. Cone adalah
komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone
semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang
dihasilkan Speaker juga akan semakin besar. Suspension yang terdapat dalam Speaker
berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan mundur.
Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice Coil. Kekakuan (rigidity),
komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi kualitas suara Speaker itu
sendiri.
Berdasarkan Frekuensi yang dihasilkan, Speaker dapat dibagi menjadi :
- Speaker Tweeter, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Tinggi (sekitar 2kHz – 20kHz)
- Speaker Mid-range, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Menengah (sekitar 300Hz – 5kHz)
- Speaker Woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Rendah (sekitar 40Hz – 1kHz)
- Speaker Sub-woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi sangat rendah yaitu sekitar 20Hz – 200Hz.
- Speaker Full Range, yaitu speaker yang dapat menghasilkan Frekuensi Rendah hingga Frekuensi Tinggi.
Berdasarkan Fungsi dan bentuknya, Speaker juga dapat dibedakan menjadi :
- Speaker Corong
- Speaker Hi-fi
- Speaker Handphone
- Headphone
- Earphone
- Speaker Televisi
- Speaker Sound System (Home Theater)
- Speaker Laptop
Motor DC (MOTOR)\
Gambar 14. Motor DC
Gambar 15. Motor DC di Proteus
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik
menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor
Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan
arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakan-nya. Motor Listrik DC ini
biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan
sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau biasanya
dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar searah
jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan pada
Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan
bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga
8000 rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabila tegangan yang
diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat
memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari
tegangan operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat. Namun ketika
tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut turun menjadi dibawah 50% dari tegangan
operasional yang ditentukan maka Motor DC tersebut tidak dapat berputar atau terhenti.
Sebaliknya, jika tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari
tegangan operasional yang ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi sangat panas
dan akhirnya akan menjadi rusak.
Pada saat Motor listrik DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus listrik atau daya yang
digunakannya, namun pada saat diberikan beban, jumlah arus yang digunakan akan
meningkat hingga ratusan persen bahkan hingga 1000% atau lebih (tergantung jenis beban
yang diberikan). Oleh karena itu, produsen Motor DC biasanya akan mencantumkan Stall
Current pada Motor DC. Stall Current adalah arus pada saat poros motor berhenti karena
mengalami beban maksimal.
Untuk meminimalkan resiko kebakaran yang terjadi, perlu dipasang Alat Pemadam
Kebakaran Otomatis sehingga penanganan terhadap api dapat segera dilakukan.
pencegahan ini sangat penting karena jika sampai terjadi kebakaran dan melihat sifat api
yang akan semakin membesar jika ada media dan udara maka dampak kerugian akan
besar. baik secara materi bahkan korban jiwa bisa terancam. Alat pemadam kebakaran
otomatis adalah sebuah rangkaian alat untuk pencegahan api yang berkobar di sebuah
tempat dengan memutus siklus oksigen. secara gambaran awam jika alat ini bekerja terjadi
reaksi kimia yang akan secara otomatis memadamkan api di area tersebut. selain bekerja
secara otomatis, alat ini bisa juga difungsikan secara manual dengan dilemparkan atau
dicampur terlebih dahulu dengan air kemudian disiram ke sumber api.
Sistem pemadam ini bekerja jika pada detektor mengalami pecah karena sudah mencapai
titik suhu tertentu, bahan yang ada didalam tabung mengembang karena panas kemudian
dari daya tekan tersebut tabung akan memecahkan kaca yang melindungi bagian luar
tabung dan mengeluarkan media untuk memadamkan api. Diluar tabung, karena sifat media
lebih ringan dari udara maka proses pemadaman memadamkan api dari area bawah, seiring
bahan tersebut naik keatas maka api di bagian atas juga akan dipadamkan dengan baik.
Dan dalam waktu 3-5 menit setelah api padam, gas tersebut akan menghilang dengan
sendirinya. Dalam satu alat pemadam kebakaran otomatis setidaknya ada sepuluh bahan
pembentuk gas, diantaranya amonium sulfat, urea, dan zat lainnya yang dipastikan tidak
berbahaya bagi kesehatan manusia saat alat bekerja.
Alat akan bekerja secara efektif pada jarak 7-8 m² dari sekitar lingkungan pemasangan, jadi
jika ruangan yang diproteksi lebih besar. Maka disarankan untuk memasang alat pemadam
lebih banyak agar semua bagian dalam ruangan dapat diproteksi dengan baik. Pengaturan
jarak yang satu dengan lainnya menyesuaikan desain ruangan tersebut. Alat ini bekerja
biasanya pada suhu 90 C – 110 C, umumnya penggunaan alat pemadam kebakaran
otomatis ini akan bekerja dengan efektif dan baik untuk dalam ruangan. Contoh Alat
pemadam kebakaran otomatis adalah thermatic fire extinguisher yang berbentuk seperti
tabung dan dipasang pada plafon ruangan. tempat penggunaannya beragam, seperti pada
ruang data center, dapur, ruang generator dan mesin dan sebagainya. untuk perkiraan
harganya alat pemadam kebakaran otomatis ini adalah berkisar diantara 3 juta rupiah.
APLIKASI
Pengukur Suhu dan Kelembaban
Di rangkaian di bawah, prinsip kerjanya jikalau sensor api mendeteksi api (pengganti api
disini yaitu logicstate) dan sensor gas mendeteksi gas (pengganti gas disini yaitu logicstate),
maka arus dari sensor diteruskan ke kaki gerbang or, di goierbang or, akan menerima arus
dari sensor api atau sensor atau bisa keduanya dan dari gerbang or, di terus kan ke led dan
menghidupkan led, dan di teruskan ke motor (perumpamaan pompa air) dan speaker, dan
menghidupkan pompa air dan speaker.
Bentuk Grafik dari Flame Detector:
Bentuk Grafik dari MQ-2:
BENTUK RANGKAIAN DAN PRINSIP KERJA
Pengukur Suhu dan Kelembaban
LINK DOWNLOAD
- Download HTML : KLIK DI SINI !!!
- Download Datasheet Flame Sensor : KLIK DI SINI !!!
- Download Datasheet MQ-2 : KLIK DI SINI !!!
- Download Library Flame Sensor di Proteus : KLIK DI SINI !!!
- Download Library Gas Sensor di Proteus : KLIK DI SINI !!!
- Download Rangkaian Pemadam Kebakaran : KLIK DI SINI !!!
- Download Video Rangkaian Pemadam Kebakaran : KLIK DI SINI !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar